Abu
Sa’id Al-Khudri ra. menceritakan, “Kami ikut berperang bersama-sama Rosululloh
Saw pada tanggal enam belas Romadlon. Di antara kami ada yang berpuasa dan ada
juga yang berbuka (tidak berpuasa). Namun tidak ada orang berpuasa yang mencela
yang berbuka. Sebaliknya juga tidak ada orang yang berbuka mencela orang yang puasa.”
(HR.
Muslim)
Pada
setiap bulan Romadlon, tak hanya slogan iklan komersil baru yang bermunculan,
dalam keseharian di tengah warga banyak pula ungkapan-ungkapan yang khas di
bulan puasa ini. Salah satu ungkapan itu adalah: Hormatilah orang yang sedang berpuasa, yang kemudian diikuti dengan
aksi pasang kelambu oleh para pemilik warung makan. Dan lalu muncul pula
jawabannya: Puasa-puasa sendiri, minta
dihormati!
Dalam
banyak kesempatan sering saya dapati teman-teman yang ketika menunjukkan
dirinya tidak berpuasa dengan makan di depan saya, mereka biasanya mengatakan –entah
basa-basi atau tulus-- : maaf ya, saya
nggak puasa. Saya sering menjawabnya: mestinya
saya yang minta maaf, karena membuat kamu merasa tidak nyaman. Juga tak
satu dua kali ada teman-teman yang sengaja menggoda secara provokatif, dan alhamdulillah
saya malah senang karena di sanalah rasa berpuasa itu menguat. Jadi jelaslah
bahwa puasa itu urusan pribadi mu’min yang berangkat dari kesadaran keilmuan.
Puasa
itu wajib bagi mu’min, bukan untuk semua manusia, saya yakin ini bukan rahasia.
Bagi mu’min pun ada keringanan-keringanan, jadi bagi pribadi yang merasa wajib
berpuasa yang harus dilakukannya adalah menunjukkan tanggungjawabnya pada
kewajibannya itu. Dan salah satu bentuk tanggungjawab itu adalah dengan
menunjukkan bahwa berpuasa itu tidak mengganggu aktifitas hariannya.
Dini
hari nanti ada final Liga Champoins Eropa, di sana ada Mohamed Salah yang kini
sedang jadi sorotan media karena prestasinya yang melambung bersama Liverpool musim ini. Pemain asal Mesir ini konon
dibolehkan tidak berpuasa oleh Mufti Agung Mesir Shawki
Allam, tapi juga ada Ulama yang menganggap sepakbola bukan pekerjaan berat. Apakah
Salah berpuasa atau tidak pada pertandingan nanti, saya kira dia tidak akan
berpuasa karena pertandingannya berlangsung malam hari waktu setempat.
Selamat
berpuasa dan berbahagia. Wassalam.
Gatau sih, kalau menurut saya, yang mau jualan pas siang-siang puasa mah oke aja. Ya ditutupin kain gitu. Mungkin masalahnya bukan di orang dewasa, tapi anak-anak kecil tuh yang masih belum ngerti, bahwa ada 'beberapa orang dewasa' (?) yang diringankan tidak puasa karena ada sebab syar'i.
BalasHapusWallahualam deh hehehe.