Rabu, 09 Mei 2018

DIAM DEMI MASA DEPAN


Dari Abu Huroiroh ra., Muhammad Rosululloh Saw
bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Alloh dan Hari Akhir,
hendaklah ia berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa) lebih baik
diam.” (HR. Tirmidzi dan Muslim)


Anda yang kini menyimak situasi kemasyarakatan di negeri ini pasti sedang prihatin, bagaimana tidak. kebisingan di mana-mana bahkan dalam senyap malam di kamar yang kelam. Televisi tak pernah sepi, jalan raya selalu sibuk dan yang lebih menyedihkan adalah bahkan ketika manusia sedang sendiri di kamar yang kelam pun kebisingan masih tetap hidup—lewat gadget  orang menerima riuh dunia dan lewatnya pula manusia membuat kegaduhan.

Sepertinya sekarang begitu mendesak untuk kita berkampanye: Diam untuk Masa Depan. Hoax, hibah telah jadi virus fitnah, lewatnya kita sedang dihancurkan oleh setan-setan dunia. Bayangkan masa depan anak-anak kita, mereka juga manusia yang butuh ketenangan hidup dan pikiran. Bagaimana jadinya jika kini kita sulit diam.


Ibnu Mas’ud ra. mengemukakan, manusia itu ada tiga macam,
yaitu orang yang memperoleh kemenangan, orang yang selamat,
dan orang yang binasa. Orang yang memperoleh kemenangan
adalah orang yang berdzikir kepada Alloh SWT. Orang yang selamat
adalah orang yang diam. Sedangkan orang yang binasa ialah
yang hanyut dalam kebathilan (kemaksiatan/kedzoliman).” (HR.
Thobroni dan Abu Ya’la)

2 komentar: