Judul
di atas adalah bunyi seloroh yang sering saya dengar dalam pergaulan dan saya
sendiri pernah melakukannya. “Sholat itu nomor dua” yang lalu diikuti tawa
bersama, biasanya peristiwanya ketika ada ajakan untuk sholat pada orang yang
sedang sibuk kerja. Tentu saja maksudnya bukan meremehkan sholat, tapi bercanda
dengan mengaitkannya pada Rukun Islam yang sholat memang berada di urutan ke
dua setelah syahadat. Namun berhubungan dengan guyonan itu atau tidak, faktanya
banyak dari kita kaum muslimin yang tidak menganggap penting sholat. Entah tidak
mengerjakkannya sama sekali, mengerjakkan ketika lagi kepengin atau rutin
sholat lima waktu tapi asal-asalan.